Sabtu, 25 Juli 2015

BUDIDAYA KROTO

    Bagi para pecinta burung kicau pasti sudah tidak asing lagi dengan nama yang satu ini. karena sebagai pemasok pakan protein yang tinggi tentu saja telur semur rangrang (atau biasa disebut kroto) menjadi incaran para pecinta burung kicau tersebut. tetapi lebih dari itu ternyata kroto tidak hanya digunakan sebagai pakan burung kicau, karena ada beberapa ikan tangkaran yang menyukai telur binatang koloni ini.

    Sejauh ini permintaan akan telur semut rangrang dipasaran semakin meningkat, ditandai dengan semakin banyaknya para pemburu kroto di alam bebas, jika hal ini terus menerus terjadi bukan tidak mungkin akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem lingkungan, kita tahu bahwa semut rangrang penghasil kroto ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan. semut rangrang membutuhkan protein untuk menjaga kelangsungan hidupnya, protein tersebut didapat dari makanan berupa serangga, misalnya ulat daun, cicak, kecoa, dan hewan kecil lainnya. selain protein, semut rangrang juga memerlukan tambahan makanan berupa gula, gula didapat dari embun madu yang biasanya dihasilkan oleh serangga penghisap cairan makanan (nektar).
    Dalam beberapa tahun terakhir orang-orang mulai berpikir dan mencari jalan keluar akan masalah tersebut, dan sekarang terciptalah suatu teknik budidaya semut rangrang penghasil kroto dengan cara yang modern. Cara modern dalam arti selama proses budidaya semut rangrang murni campur tangan manusia (dalam hal ini peternak itu sendiri). Pada prosesnya, budidaya semut rangrang modern tidak memerlukan modal yang besar, karena sebagian besar peralatan/ media budidayanya bisa kita dapat dilingkungan sekitar dengan biaya murah bahkan gratis. adapun media tersebut antara lain:


                                              (Gambar dikutip dari: fjb.kaskus.co.id)

1. Media Toples
2. Media PVC/ Peralon
3. Media Bambu

Untuk tempat media itu sendiri ada 2 macam, antara lain:
1. Menggunakan tempayan ukuran sedang hingga besar
2. Menggunakan rak, para peternak biasanya membuat dalam dalam bentuk berjajar bertingkat,
    alasannya adaalah untuk memaksimalkan lahan yang ada, dengan kata lain dalam budidaya kroto

    kroto cara modern ini tidak membutuhkan lahan yang besar.

    Untuk cara budidaya kroto cara modern akan dijelaskan pada postingan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar