- Anggota Koloni Budidaya Kroto
Sebelum kita membahas langkah-langkah budidaya semut kroto, alangkah lebih baik kita membahas tentang anggota koloni semut rangrang. Kita semua tahu bahwa semut adalah hewan sosial, artinya hewan yang saling membutuhkan satu sama lain antar anggota kelompoknya dan selalu bekerja sama dalam melakukan banyak hal, tak terkecuali semut rangrang.
Dalam 1 koloni semut rangrang mempunyai beberapa tipe individu, antara lain:
1.
Ratu Semut
Dalam 1 (Satu) koloni semut rangrang biasanya terdapat 1 (Satu) atau
beberapa ekor ratu semut. Peran ratu semut dalam sebuah koloni adalah sebagai
penghasil telur terbanyak. Ratu semut akan banyak ditemukan pada waktu musim
hujan, karena pada waktu musim hujan akan terdapat banyak makanan dan
tumbuh-tumbuhan untuk membuat sarang. Perbedaan ratu semut dengan
anggota koloni yang lain adalah bentuk tubuhnya yang paling besar, biasanya mempunyai warna hijau (bersayap) hingga coklat.
(Gambar dikutip dari krotojogja.com)
anggota koloni yang lain adalah bentuk tubuhnya yang paling besar, biasanya mempunyai warna hijau (bersayap) hingga coklat.
(Gambar dikutip dari krotojogja.com)
2. Semut Jantan
Semut jantan mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil daripada ratu semut,
jangka waktu hidupnya relatif singkat dan berwarna kehitam-hitaman.
3. Semut Pekerja
Mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan semut jantan. Semut pekerja
sebenarnya adalah semut betina tetapi tidak bisa menghasilkan telur (mandul),
mereka lebih sering tinggal didalam sarang untuk merawat semut-semut muda,
meskipun ada kadangkala semut pekerja akan keluar dari sarang untuk mencari
makanan dan minuman untuk semua anggota koloni, membuat sarang baru,
memperbaiki sarang yang rusak, memindahkan telur dari satu tempat ke tempat
yang lain.
4. Semut Prajurit
Dari
segi fisik semut prajurit hampir sama dengan semut pekerja mulai dari ukuran tubuh
hingga warnya. Dalam sebuah koloni semut, semut prajurit merupakan anggota yang
jumlahnya paling banyak, mereka bertanggung jawab atas segala aktivitas dalam
koloninya
Dari keempat tipe individu diatas sangat jelas jika dalam
kehidupannya semut sudah terorganisasi dengan baik, mereka melakukan tugasnya
sendiri-sendiri dengan sangat baik.
- Cara Budidaya Kroto
1.
Mengambil langsung dari alam
Sarang semut rangrang biasanya banyak terdapat dipepohonan
yang rindang, misalnya dipohon mangga, rambutan, jambu, dll.
Waktu yang paling tepat dalam mencari sarang semut rangrang adalah pada
waktu musim kemarau.
Langkah-langkah dalam mengambil sarang semut rangrang
dengan cara menggunting langsung batang/ ranting pohon yang ada sarang semutnya. Cara
pemotongan batang/ ranting pohon dengan gunting tanaman sangat direkomendasikan
dengan maksud agar pada saat pengguntingan batang/ ranting sarang semut tidak
rusak/ goyah sehingga semut yang ada didalm sarang tersebut tidak berhamburan
keluar.
NB: pada saat pengguntingan batang/ ranting pohon diharuskan memakai
pelindung tangan (sarung tangan karet) karena efek gigitan semut rangrang
lumayan menimbulkan rasa nyeri.
(Gambar dikutip dari caramudah.web.id)
(Gambar dikutip dari krotojogja.com)
(Gambar dikutip dari caramudah.web.id)
(Gambar dikutip dari krotojogja.com)
Setelah sarang berhasil diambil
dari pohon, langkah selanjutnya adalah dengan mengambil semut yang ada didalam
sarang tersebut dengan cara meletakkan sarang ke dalam ember, sebelumnya ember
harus di olesi tepung dulu agar semut tidak bisa kabur keluar. Setelah semut
terpisah dari sarangnya kemudian ambil sarang dari ember. Setelah itu siapkan
media tangkar berupa toples bekas.
Cara meletakan semut kedalam media tangkar bisa dengan cara meletakannya
secara langsung ke toples bisa juga dengan meletakkan jembatan yang bisa
terbuat dari lidi atau ranting kayu kecil, diamkan beberapa saat dan hasilnya
semut akan pindah dengan sendirinya. Setelah semut sudah pindah ke media
tangkar (toples), tutup lubang atas toples dengan menggunakan isolatif, hal ini
dimaksudkan agar semut dapat langsung membuat sarang di dalam toples, isolatif
dapat dibuka jika semut sudah/ sedang memulai membuat sarang, begitupun
seterusnya untuk sarang-sarang yang lain.
Cara diatas adalah untuk satu sarang/ beberapa
sarang dengan cacatan sarang-sarang itu harus 1 (Satu) koloni, jika kita
menggabungkan sarang-sarang yang beda koloni bisa dipastikan akan terjadi
saling bunuh antar koloni semut, akibatnya akan sangat merugikan peternak itu
sendiri.
2.
Membeli bibit pada peternak
Sekarang banyak
para peternak yang menjual bibit kroto, harga bibit kroto di pasaran
bermacam-macam, tapi sekedar untuk tips belilah bibit kroto pada peternak yang
memang sudah teruji sebagai penghasil bibit kroto unggul. Kita dapat mencari
tahu memalui teman sesama peternak kroto, bergabung dengan komunitas peternak
kroto, atau mencari informasi di internet. Kualitas bibit kroto akan mempengaruhi
proses dan hasil budidaya, semakin baik kualitas kroto, maka semakin baik dan
maksimal hasil yang akan didapat. Tetapi jika kita memilih membeli indukan
kroto kita harus mempersiapkan modal yang lebih besar, berbeda dengan kita
mencari bibit langsung dari alam.
- Langkah-langkah budidaya Kroto
Adapun langkah-langkah budidaya
semut rangrang adalah
Persiapan dan cara panen
1. Siapkan lahan ukuran 3x4 m2.
2. Siapkan rak bertingkat dan letakkan dalam posisi
berjajar, jarak antar rak kurang lebih 40 cm, fungsinya adalah untuk meletakan
media tangkar (toples).
3. Pada masing-masing kaki rak kita letakkan wadah
yang diisi air atau oli bekas. Penempatan wadah bertujuan agar semut-semut
tidak kabur.
(gambar dikutip dari krotomaniajalancagak.blogspot.com)
4. posisikan toples dalam kondisi terbalik (tutup
toples berada dibawah).
5. Amati selalu perkembangan bibit awal, jika
dirasa media yang ada sudah penuh dengan kroto, jangan langsung dipanen, tetapi
siapkan beberapa media tangkar yang kosong, bisa toples ukuran kecil/ sedang
atau peralon (PVC).
6. Jika pada awal budidaya kita mempunyai 100
sarang bibit, letakkan 10 media tangkar kosong, media tangkar kosong ini
nantinya akan digunakan semut rangrang sebagai sarang baru, begitu seterusnya
sampai sarang kita berjumlah minimal 800 sarang.
Tips: tambahkan media kosong sedikit demi sedikit, jangan langsung
diberikan dalam jumlah banyak, karena biasanya semut hanya akan jalan-jalan
saja tanpa membuat sarang.
7. Dalam hal makanan, semut sangat membutuhkan
protein, jadi sediakan makanan yang mengandung protein, misalnya ulat hongkong,
kecoa, jangkrik, cicak, ulat, atau makanan sisa rumah tangga berupa tulang
hewan. Disamping itu sediakan pula air gula kental sebagai makanan tambahan. Pemberian
pakan dilakukan secara berkesinambungan, artinya semut jangan sampai kehabisan
makanan. Untuk wadah pakan semut bisa menggunakan nampan kecil, biasanya
diletakkan di rak diantara media tangkar (toples)
8. Semut sangat rentan terhadap suara, jadi
usahakan tempat budidaya terhindar/ jauh dari lalu lalang orang, jangan terkena
matahari secara langsung (teduh), jangan terkena air hujan, karena semut
menyukai tempat yang gelap, sirkulasi udara lancar, tempat budidaya harus
bersih.
9. Waktu panen yang tepat adalah sekitar pagi hari
antara pukul 03.00 sampai 06.00 karena sifat kroto yang tidak tahan lama, jika
kita penen pagi-pagi kroto akan bisa kita jual atau kita distribusikan, jadi
resiko kroto mati atau bau bisa diminimalisir.
10. Alat-alat yang dipersiapkan pada waktu panen
antara lain:
a.
Ember plastik 2 buah yang sudah diolesi tepung
tapioka dipinggirannya;
b.
Sarung tangan karet yang sudah dilumuri tepung
tapioka;
(Gambar dikutip dari krotobond.com)
c.
Batang sapu lidi, berfungsi untuk merobek
selaput jaring yang ada pada sarang kroto
d.
Saringan, berfungsi untuk menyaring kroto dengan
semutnya
e.
Kain ukuran sedang
11. Tata cara panen kroto, adalah sebagai berikut:
a.
Pakai sarung tangan karet
(Gambar dikutip dari youtube.com)
b.
Ambil sarang kroto yang akan kita panen
c.
Ambil batang sapu lidi, robek selaput jaring
didalam sarang kroto
d.
Siapkan 1 ember plastik untuk menampung kroto
(Gambar dikutip dari satriamadangkara.com)
e. Goyang-goyangkan atau bentur-benturkan dengan
tangan sarang kroto yang akan dipanen, maka kroto akan jatuh dengan sendirinya.
f.
Jika sarang sudah dipanen, bongkar sarang kroto
dengan menggunakan tangan langsung
g.
Ambil ember yang lainnya, fungsinya untuk menampung
semut yang sarangnya kita bongkar.
h. Bersihkan sarang dengan mencuci/ me-lap hingga
bersih dan bekas bercak sarang sudah tidak ada, kemudian keringkan.
i. Jika sudah bersih dan kering, tempatkan kembali
semut kedalam sarang (caranya sudah kita bahas diawal)
j. Begitu seterusnya hingga dirasa hasil panenan
telah cukup.
k.
Kemas kroto dan siap untuk dijual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar